Project novel (2) Tomi.

Perkenalannya dengan Tomi bisa dibilang tanpa sengaja. Tomi adalah teman dari temannya Dara. Kepribadiannya yaang humoris membuat Dara berteman akrab dengan Tomi nyaris tanpa sekat. Tak hanya Dara, siapapun pasti berpendapat yang sama saat berteman dengan Tomi. Tidak seperti Riki yang kaku, Tomi cenderung ceplas ceplos, blak blakan juga pencair suasana. 

"Ra, kuar nyok"

"Ra, ngopi sini"

"Rapat, mau gua jemput ga?" 

Beberapa dari ajakan Tomi kepada Dara. Tomi butuh Dara, Dara ada. Begitupun sebaliknya. 

"Tom, lu dimana?" Tanya Dara pada suatu malam lewat pesan teks.

"Kosan, ngapa?" Jawab Tomi.

"Lu mau jemput gua ga? Di stasiun" Pinta Dara.

"Lu udah dimana?" Tanya Tomi lagi.

"Masih setengah jam lagi sii" Jawab Dara.

"Yaudah gua otw" Balas Tomi.

"Eh, ntar aja. Kalo gua bilang otw baru lu otw. Biar ga nunggu lama" Ucap Dara

"Yaudah" Tomi mengalah.

Malam itu Dara baru tiba di Bandung pukul setengah sepuluh malam setelah dua hari ia pulaang ke Jakarta. Sebenarnya ia bisa saja memesan ojek online. Jarak dari stasiun ke kosannya juga tidak terlalu jauh. Dara iseng saja meminta Tomi untuk menjemputnya. Jika tadi Tomi menolakpun tidak masalah. Saat Dara sampai di stasiun, Tomi menghampirinya dan mengambil alih tas tenteng bawaan Dara.

"Malem amat" Ucap Tomi.

"Biasanya juga jam segini kok" Jawab Dara.

"Ngopi dulu mau?" Ajak Tomi.

"Boleh" Setuju Dara.

Sesampainya di coffee shop dan mengobrol kesana kemari, Tomi menatap Dara.

"Lu tau ga Ra, kalo gua kenal Adit?" Tanya Tomi tiba2.

Mendengar nama yang sangat familiar itu membuat fokus Dara tertuju pada orang di depannya. 

"Sejak kapan?" Jawab Dara dengan pertanyaan.

"Udah lama. Temen dia temen gua juga waktu SMA. Ya sekedar kenal aja" Jelas Tomi.

"Lo masih sama dia?" Tanya Tomi lagi.

Dara hanya diam.

"Gua sekilas denger aja kalo lu sama dia, ga bermaksud ngepoin masalah privat lu. Waktu gua kenal lu disini ya oh ternyata lo toh yang namanya Dara" Beber Tomi.

Dara mungkin gampang bergaul dengan orang baru, tapi ia sangat privat. Tidak sembarang orang Dara percaya untuk berbagi masalah pribadinya. Tapi dengan Tomi mungkin ia bisa sedikit terbuka. 

"Gua masih sama dia, cuma makin kesini gua rasa LDR emang sesulit itu. Gua udah mulai ga ngerasain peran sama eksistensinya dia di hidup gua" Aku Dara.

"Tapi gimana kedepannya, itu gua pikirin nanti" Tutup Dara, tidak ingin melanjutkan pembahasan tentang hubungannya dengan Adit.

"Lu tau ga, kenapa gua nanya itu?" Tanya Tomi.

Dara diam. Tapi tatapannya tetap pada Tomi, Menunggu melanjutkan ucapannya. 

"Sebenernya gua sayang sama lu Ra" Aku Tomi.

"Gua nanya itu buat mastiin aja. Gua ga akan gimana2. Lu selesain aja dulu problem lu sama dia, kalo emang nanti ada kesempatan buat gua. Ya gua maju" Ujar Tomi lagi yang membuat Dara tertegun mencoba mencerna apa yang barusan ia dengar. 

"Tom, kata gue lu gausah deh suka2an sama gue, kita temenan aja tuh udah seru banget" Ucap Dara sedikit frustasi. 

Walaupun Tomi suka bercanda dan seenaknya dalam berbicara, untuk kali ini Dara rasa Tomi serius. Dari raut wajahnya Dara bisa menebak kalau Tomi mengakuinya dengan sungguh2. 

"Sebenernya gua juga ga mau Ra, tapi hati gua yang mau" Ucap Tomi pelan.

Sesampainya di kosan, Dara masih memikirkan ucapan Tomi. Ia benar2 tidak menyangka dengan pengakuan tiba2 itu. Sejak kapan Tomi menyukai Dara? Selama ini Dara selalu menjadikan Tomi orang yang selalu bisa Dara andalkan. Tapi ternyata Tomi melakukan itu semua karna ia menaruh hati pada Dara.

"Lo temen gua yang paling seru Tom, tolong jangan kayak gini lah" Gumam Dara dan langsung membenamkan mukanya ke bantal sambil berteriak. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di perjalanan yang panjang ini, jangan jadi milik siapapun dulu ya.

just, interest??

new fear unlocked